fbpx

POLA HIDUP SEHAT BISA CEGAH STROKE, BAGAIMANA CARANYA ?

24/07/2023

Pola Hidup Sehat Bisa Cegah Stroke, Bagaimana Caranya?

Stroke, salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, tidak hanya menyerang lansia namun juga orang dengan usia yang lebih muda. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat atau pecah. Pencegahan utama stroke sangat penting karena akibat dari stroke sering kali sulit untuk dipulihkan. Salah satu cara mencegah stroke yaitu dengan menghindari hal-hal atau kebiasaan yang dapat menjadi penyebab stroke. Merokok, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan kebiasaan makan yang buruk adalah faktor risiko yang berhubungan dengan pola hidup penyebab stroke. Studi perspektif yang dilakukan Institut Kesehatan Nasional (NIH) yang dilakukan menunjukkan bahwa pria dengan risiko stroke yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko stroke mereka dengan menerapkan gaya hidup sehat, meskipun kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan kebiasaan hidup sehat relatif. Sebuah studi yang dilakukan oleh JAMA Internal Medicine juga menemukan bahwa gaya hidup sehat memiliki peran penting dalam pencegahan primer stroke iskemik dan hemoragik.

1. Berhenti merokok

Dilansir dari artikel Medical News Today, merokok dapat menyebabkan stroke baik iskemik maupun hemoragik. Merokok dapat mempersempit pembuluh darah yang merupakan penyebab stroke iskemik, selain itu dokter juga mengasosiasikan merokok dengan peningkatan risiko 2-4 kali stroke iskemik. Kemudian, bahan kimia dalam asap rokok juga dapat melemahkan arteri yang membuatnya lebih rentan pecah dimana bisa menyebabkan stroke hemoragik.

2. Keberhasilan rehabilitasi

Obesitas memiliki hubungan dengan peningkatan kemungkinan stroke. Ochsnerlg.org, sebuah sistem kesehatan regional non-profit di Acadiana, menuliskan bahwa studi berulang memperkirakan bahwa setiap unit peningkatan massa tubuh (BMI) meningkatkan risiko stroke sebesar 5%. BMI digunakan untuk mengkategorikan berat badan dengan melakukan perbandingan dengan tinggi badan. Oleh karena itu, mengontrol berat badan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko stroke.

3. Aktivitas fisik yang cukup

Berolahraga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko stroke. Dilansir dari artikel MyHealth.Alberta.ca, berolahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko penting untuk stroke. Berolahraga juga dapat membantu mengontrol hal yang memiliki risiko stroke seperti obesitas, kolestrol tinggi, dan diabetes. Sesuaikan intensitas olahraga dengan kemampuan masing-masing dengan catatan berolahraga dilakukan secara rutin.

4. Kurangi konsumsi alkohol

The Stroke Foundation menuliskan alkohol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan fibrilasi atrium atau atrial fibrilasi, yaitu kondisi ketika denyut atrium atau serambi jantung menjadi cepat dan tidak beraturan keluar dari ritme. Hal ini dapat berkontribusi menjadikan berat badan tidak sehat dan diabetes yang tidak terkontrol, dimana bisa meningkatkan risiko stroke. Semakin sedikit alkohol yang dikonsumsi, semakin rendah risiko bahaya alkohol yang dapat menyebabkan risiko terkena stroke.

5. Pola makan yang sehat

Untuk meminimalisir risiko stroke, pertimbangkan untuk membatasi asupan beberapa jenis makanan seperti makanan yang tinggi kolestrol seperti produk susu penuh lemak, daging merah termasuk daging sapi dan babi, daging olahan termasuk bacon dan sosis, dan lain-lain. Dilansir dari Medical News Today, penelitian dari tahun 2018 menunjukkan bahwa kadar kolestrol tinggi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena stroke iskemik. Makanan tinggi lemak jenuh seperti keju, domba, mentega, gorengan tertentu dan sebagainya jika terlalu banyak dikonsumsi maka kadar LDL (Low Density Lipoprotein) kolestrolnya bisa naik, yang dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Sebagai gantinya, konsumsi makanan seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan ikan. Menurut sebuah studi lama tahun 2013, mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan vitamin C dapat membantu mengurasi risiko seseorang terkena stroke. Sebuah studi tahun 2021 juga menunjukkan bahwa konsumsi serat yang tinggi dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolestrol serum, dimana kadar yang tinggi dari kedua hal tersebut dapat menjadi penyebab stroke.

Dengan menerapkan pola hidup sehat seperti diatas, tidak hanya menurunkan risiko stroke tapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik. Pola hidup sehat harus diterapkan mulai dari sekarang karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Referensi :

*Jama Internal Medicine. Diakses pada 17 Juli 2023. Lifesrtyle Factors on the Risks of Ischemic and Hemorrhagic Stroke.

*MedicalNewsToday. Diakses pada 21 Juli 2023. Can smoking cause a stroke?

*MedicalNewsToday. Diakses pada 24 Juli 2023. Which foods may help to prevent stroke?

*MyHealth.Alberta.ca. Diakses pada 24 Juli 2023.

*National Institutes of Health (NIH). Diakses pada 17 Juli 2023. Primary prevention of stroke by a healthy lifestyle in a high-risk group.

*Ochsner Lafayette General. Diakses pada 21 Juli 2023. How Obesity Affects Stroke Risk.

*The Stroke Foundation. Diakses pada 24 Juli 2023. Drinking alcohol can increase your risk of having stroke.

Mulai Percakapan
halo👋
Apakah ada yang bisa kami bantu ?